Panggonan Laman

Senin, 17 Januari 2011

Ternyata Hanya Tertunda

 


Satu kali menggunakan hati
Sayang dua kali menempa ke hati
Saat itu tanpa reaksi, engkau beraksi sensasi
Engkau namakan itu durasi cinta yang menunggu kelak
Mencacimaki aku sampai telak !!
Aku masuki matamu fokus dalam membran pupil yang "kenapa disitu tak ada sinar membayang biasku?"
Hanya se-liter kaca yang mencair jadi bahasa kesedihanmu
Bisa terkuak andai jika aku kamu saling punya rasa iba
Menangis, mengais amis bau kisah kita
Dan ketakutan membeku dalam biasan mata melinang
Ingin melinang tangis sebanyak habis
Pergi sudah kata janji beserta orang jiwanya, seraya kisahnya.... sengkalkan jantungku!!!
Darimu, ku sempal mataku yang baru sadar melihat "kotak keluar pesan di hapeku" ternyata hanya tertunda
Ketika hanya salah memahamkan pemahaman yang tak terpahamkan di kepemahaman kita
Kita jadi spidol habis
Tak ada tinta untuk menulis tinta lagi
Saling menyakiti beling-beling relung
Memahami-pun tak mungkin tersambung...


Satu sayang, saat engkau mencacimaki.... aku hanya bisa menangis dan ingin pergi darimu ketika kita tak saling memahami.
Ternyata Hanya Tertunda



pramusinto, 17 Januari 2011