Helung perang
Matanya melipis pirang
Anak bini tinggal buang
Liku laki tak pungkas pulang
Nyawa terbang telayang sepadan pedang
Bentang bhineka maju halang
Seribu sandang tapi satu pasang
Hanyut hilang.. dan siapa ayah handaku?
Janda hijau menabur kembang
Melati mimpi tunggal layang-layang
Ayah tak pungkas pulang dari perang
Ibu sakit di ranjang kunang
pramusinto, 27 November 2010
Minggu, 05 Desember 2010
Pendengar Hari Minggu
Gugah aku di hari minggu
Merebut sisa-sisa kabut pilu
Kita tanam tunggu sahutMu
Apa yang dihilangkan, jangan senang
Sekali pun merajut bayang
Mengendalikan wayang, titah ratu kondang
Saka merah hitam biru
Jika jatuh diliang, punya maratabu
Palingkan saja wajahmu dari kamar siku
Harimu yang berganda waktu
Dan aku bukan pendengar hari minggu
pramusinto, 28 November 2010
Merebut sisa-sisa kabut pilu
Kita tanam tunggu sahutMu
Apa yang dihilangkan, jangan senang
Sekali pun merajut bayang
Mengendalikan wayang, titah ratu kondang
Saka merah hitam biru
Jika jatuh diliang, punya maratabu
Palingkan saja wajahmu dari kamar siku
Harimu yang berganda waktu
Dan aku bukan pendengar hari minggu
pramusinto, 28 November 2010
Langganan:
Postingan (Atom)