Panggonan Laman

Kamis, 18 November 2010

Penghenti Hujan

Ribuan percik kemurnian, jatuh...
Tak ku yakin kau datang meminta jawaban
Luluh basah berpayung dan memaknai pakaian tak rimbun
Kamu datang berselingkuh, mengumpat, sesumbar
tentang drama peneduh kala siang


Kata-kata penyambung nyali, bergerak menyimpang
sesimpang mereka berpencar juga rumpang

Memilah mangsa tak semudah meramu,
berburu cumbu,
aku haru...


Mereka bercerita,
semua akibat pencetus agama,
moral... tak sehebat kuat,
erat tapi tak muat masuk urat

"Aku, dan mereka... bukan penghenti hujan"



pramusinto, 5 Februari 2010

Kelam

Kelam... aku terlambat menjangkau malam
Aku bermain dengan suram
Kini angkuh dosa memelukku erat
begitu hangat...

Aku,
bak bayangan yang ada di mana-mana
hampa mengancam

Kelam... bunuh aku kejam
Jika pelukkanmu tak kunjung padam
Aku tak geram
Trimalah aku di sisimu, gelap...malam



pramusinto, 1 Desember 2009

Kalam

Ternyata tak seindah kalam
Ternyata tak sebahagia kiranya
Ternyata tak jua hati berkalam ayu
Ayu kalam yang kisi malam

Apa, tlah mati tangan ini...

ku cintainya..
tangan ini,
ku lukainya..
tangan ini,
ku menyesal..

Karna aku entah untukmu, haru...
Semu jiwaku berdandan elokmu
Sakit...
Perih...

Kan ku emban anugrah malang
Walau hati ujung terbuang.




pramusinto, 30 November 2009

Menjemput Ular

di ilaran mengias
di ekor kematian malam
bukan di ketuk remang senja

hujan pertama di rintang angan
katupan langit saat kau cegah aku pulang


gelaran sapa, giris tepian alis
keliaran mimpi menjemput ular
tambang mata menampung butir-butir getir

semburat serupa bara satir mengalir
dan bicara di penjara rasa

"renjana oh renjana..."
mengais gentaran sampak

"menjemput ular... ya, menjemput ular"

ku jemput kematianku sendiri,
ku jemput ular...




pramusinto, 16 November 2010