Yang terkelola oleh rayap
Yang menghuni setiap sentuhannya
Rindu pulang tak sampai maknanya
Emas tak tentu gemerlap
Perjalanannya beralas kuku yang patah
Tergores tinta penghancuran
Sebuah tempat pelampiasan
Puisi ornamen yang sudah mati
Berlubang susun berjari cacat
Harus diseberangi walau begitu rawan
Tipis setipis pedang yang patah oleh tebasan kertas dan tulisan yang tajam
Rayap akan mengelola
Begitu ranjang dipenuhi darah
Perapian pemenggal segala kejadian,
akan terekam dalam secercak kertas.
pramusinto, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami berkenan menerima saran dan kritik anda untuk kemajuan laman ini. Terimakasih atas kunjungan anda di blog kami.