sesekali aku melihat awan yang membuntuti akalku
lekat dingin dikulitku, masuk di sendi iramaku
sembari ku bersiul bulan, kaki-kaki kecil bergelimpah senyum di belakangku
mereka puntung jiwa rana
merana tanpa luka tapi bawa sengsara
mempermainkan dewa..
hentak lantang ku sapa dia,
jangan percaya kitab kejadian!!!
jika ulasanmu mengaitkan segitiga enam...
sesungguhnya, Dia retakkan iman, patahan keyakinan
penculik jiwa di malam buta...
Tuhan, setujukah dengan statement punyaku??
kian jauh aku darimu,
di selubung umur pagiku
jadikan aku iblis jika perlu
dan dirasa aku mau saja...
pramusinto, 05 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami berkenan menerima saran dan kritik anda untuk kemajuan laman ini. Terimakasih atas kunjungan anda di blog kami.